Sunday, 4 January 2015

Misteri Telur Burung Garuda Di Minangkabau

Sebuah telur raksasa sepanjang 60 sentimeter disimpan di Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Warga meyakini telur tersebut berasal dari induk burung garuda.
Sekilas rumah gadang tersebut berbeda dengan rumah gadang lainnya di Minangkabau, seperti bagian
atap tidak memiliki gonjong atau tanduk kerbau.

Seperti yang dikutip dari ruangpojok.com, Mande Rubiah sendiri diambil dari nama tokoh kharismatik di Minangkabau yang juga disebut Bundo Kanduang. Dia terbuang dari Kerajaan Pagaruyung dan mengasingkan diri di Lunang Silaut setelah keluarga raja dilanda konflik ratusan tahun lalu.

Rumah gadang tersebut termasuk dalam situs cagar budaya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar Pemprov Sumbar dan Kepulauan Riau. Saat ini rumah gadang tersebut ditinggali oleh keturunan Bundo Kanduang ke-7.
Di dalamnya tersimpan sejumlah barang pusaka Minangkabau, salah satunya sebuah telur raksasa. Masyarakat sekitar menyebutnya talua buruang garudo atau telur burung garuda.

Anak Mande Rubiah generasi ke-7, Rajo Mudo, menjelaskan, telur tersebut ditemukan oleh seorang pendekar Minang di daerah Tarusan, Pesisir Selatan, ratusan tahun lalu. Telur tersebut ditemukan di dalam lubang.

Dia menambahkan, warga meyakini telur tersebut berasal dari burung garuda karena ukurannya sangat besar. Berdasarkan cerita yang diyakini masyarakat, ukuran burung garuda saat itu sangat besar. Bahkan bentang sayapnya bisa menutupi separuh kampung Lunang Silaut. Burung garuda biasa bersembunyi di kawasan perbukitan di Pesisir Selatan.

Agar dapat bertahan lama, isi telur dikeluarkan dari cangkangnya.
Walaupun belum ada penelitian yang menyatakan telur tersebut berasal dari induk burung garuda, namun masyarakat tetap meyakininya karena informasi tersebut datang dari nenek moyang mereka.

1 comment:

  1. Misteri tentang siapa sesungguhnya Bundo Kanduang akhrnya terkuak juga...

    Surau berasal dari phonetic spelling kata Ibrani “sawraw” yang mengacu pada Sarah, istri Nabi Ibrahim AS atau ibu dari Nabi Ishak AS.

    Oleh karena itu, dari segi studi linguistik dapat disimpulkan bahwa kata surau lazim digunakan oleh keturunan Bani Ishak, paman moyang bangsa Arab.

    Al Quran menyebutkan Nabi Ibrahim memiliki dua orang istri yakni Siti Sarah yang melahirkan Nabi Ishak AS dan Siti Hajar yang melahirkan Nabi Ismail AS.

    Baca selanjutnya: http://www.surau.net/wp/definisi-surau/




    ReplyDelete